Setelah absen beberapa saat mengelola blog karena bertumpuknya pekerjaan yang harus diselesaikan di lain kota, maka dengan hadirnya bulan suci Ramadhan kegiatan diluar berkurang, bukan berarti berhenti lho ya, karena hari minggu sudah harus keluar kota dan berakhir 10 hari menjelang Idul Fitri, tapi setidaknya ada waktu seminggu untuk mengintip blogku.
Posting pertama di blog ini, dipicu oleh berita tentang Muh Rijky (bukan Rizky) mahasiswa Kedokteran Hewan UGM menemukan labu parang atau dikenal juga dengan nama waluh, atau waloh, ada juga yang menyebut labu kuning sebagai obat diabetes yang dilansir di tempo interaktif , Yogyakarta dan diforward oleh teman di milist Kagama Virtual, karena penasaran aku bertanya pada mbah google, dan banyak tulisan tentang labu parang.
“Labu parang mengandung senyawa saponin dan flavanoid, yang keduanya berkhasiat menurunkan kadar glukosa darah dan memperbaiki sel beta pankreas untuk menghasilkan insulin kembali,” kata mahasiswa semester 8 ini dalam rilis UGM yang diterima Tempo, Jumat, 8 Juli 2011.
Penelitian labu parang yang dilakukan Rijki ini meraih penghargaan Alltech Young Scientist Award 2011 dari PT Alltech Biotechnology Indonesia, wach ternyata perusahaan tempat aku dulu pernah nyambi kerja saat mengambil S2 di Inggris sekarang sudah hadir di Indonesia, aku jadi ingat mr Steve Bourne, bossku di Alltech, Stamford, UK yang bilang bahwa belum cukup alasan untuk buka cabang di Indonesia.
Menurut Rijki, untuk mengobati penyakit diabetes pada manusia, diperlukan 400-800 gram labu parang yang telah diekstraksi untuk dikonsumsi tiap hari. “Labu parang bisa dikonsumsi dengan cara diblender,” katanya.
Ide menggunakan labu parang sebagai bahan penelitian berawal saat Rijki sedang mengisi liburan kuliah di kampung halamannya, Desa Caringin, Sukabumi, Jawa Barat.
Ia menyaksikan banyaknya petani yang membudidayakan labu parang. Berbekal informasi dari internet, Rijki mencoba meneliti lebih lanjut di laboratorium. “Saya gunakan tikus sebagai percobaan,” katanya.
Selain untuk diabetes, adakah manfaat lain labu parang
Prof Hembing ahli herbal, juga menulis dalam bukunya “penyembuhan dengan labu parang” tentang beberapa manfaat dari labu parang. Kandungan gizi labu parang dalam 100 gram kegunaan utk menyembuhkan antara lain buang air yg terasa sakit & panas gangguan ginjal & radang ginjal gangguan lever kencing manis memperlancar buang air besar melancarkan peredaran darah mencegah kanker cacingan menetralkan racun dalam tubuh mengatasi panas dalam pada anak menguatkan limpa meningkatkan produksi ASI & meningkatkan stamina.
Sulitkan menemukan labu parang. Labu parang sangat mudah ditemukan karena labu parang termasuk buah yang murah meriah dan gampang disajikan dalam kuliner kita. Labu parang bisa dibeli di pasar swalayan dan tradisional dalam bentuk potongan.
Cara menyajikan labu parang:
- Labu parang bisa diolah menjadi campuran sup,
- untuk sayur lodeh,
- dibuat pie,
- dibuat kue atau cake
- Sajikan dalam bentuk kolak labu parang, cocok untuk hidangan buka puasa seperti sekarang ini
- Dibuat jus
- Dibuat bubur untuk makanan tambahan balita
Cara memilih Labu Parang:
- Pilih yang siungannya gendut dengan jarak agak lebar.
- Warna orange mengkilap, hindari bentuk bungkik (lah bungkik ini Bhs Indonesianya apa ya?)
- Tampilan luar diperiksa, bila ada lubang semut sebaiknya jangan dipilih.
- Kokoh dan tidak bonyo
- Kondisi biji, jika sudah mulai terlepas dari daging buahnya berarti labu sudah cukup tua.
- Labu parang bisa diolah menjadi campuran sup, lodeh, pie, kue atau cake. Labu mudah sekali lunak karena itu jangan terlalu lama memasak agar tidak berair dan lonyot
Tidak ada komentar:
Posting Komentar