Jakarta, Dalam kehidupan sehari-hari kerap ditemukan orang yang mengeluhkan sakit pinggang. Namun jangan dianggap remeh karena terkadang sakit pinggang justru memberikan indikasi masalah kesehatan yang lebih serius.
Menurut Adj A/Professor Hee Hwan Tak, Direktur Medis di bagian Centre for Spine & Scoliosis Surgery (Pusat untuk Bedah Tulang dan Skoliosis) pada Singapore Medical Group, sakit pinggang yang berulang-ulang bisa jadi tanda saraf kaki sudah rusak. Nah, sakit tersebut muncul karena otot di bagian pinggang melakukan pekerjaan yang lebih banyak untuk menggerakkan kaki ke depan, karena kondisi kaki yang sudah melemah.
"Kondisi ini biasanya terjadi pada orang-orang di usia yang produktif, antara usia 29 sampai 49 tahun. Sering kali mereka tidak mengerti mengapa mereka merasa seperti orang tua atau kakek mereka yang sudah tua," jelas Tak dalam keterangan tertulisnya kepada detikHealth dan ditulis Rabu (12/12/2012).
Pengajar di fakultas kedokteran National University of Singapore dan berspesialis di penyakit dan kelainan tulang belakang ini menjelaskan sakit yang paling sering terjadi di tulang belakang adalah bagian pinggang dan bagian leher. Hal ini karena dua bagian tersebut adalah bagian yang paling sering bergerak.
Bagian pinggang merupakan bagian yang paling tertekan pada saat seseorang duduk atau mengangkat barang, sehingga gampang rusak. Bagian pinggang juga menahan berat sebagian besar tubuh sehingga sangat rentan terhadap sakit yang disebabkan oleh cedera atau masalah lainnya.
"Penderita sakit pinggang mungkin juga merasakan sakit yang menjalar ke salah satu atau kedua bagian pantat ataupun kakinya sesuai dengan distribusi saraf skiatik. Saraf skiatik adalah saraf terpanjang di bagian tubuh," jelas Tak.
Nah, saraf ini merupakan saraf utama yang mengantar impuls untuk pergerakan otot dan perasaan yang dimulai dari bagian pinggang ke bagian paha sampai pada kaki bagian bawah. Untuk mengetahui penyebab sakit pinggang secara tepat tidaklah mudah. Kondisi otot yang lemah, masalah sendi, otot dan ligamen yang sobek dapat menjadi penyebab umum dari sakit pinggang.
"Herniated disc atau Slipped disc atau dikenal juga dengan HNP (Herniated Nucleus Pulposus) juga bisa menyebabkan sakit pinggang. Penyebab lain adalah posisi duduk yang lama, pemakaian sepatu hak tinggi, postur tubuh tetap, kegemukan dan pinggang yang tegang karena posisi mengangkat yang tidak benar," papar Tak.
Sakit pinggang ada beberapa macam:
- Akut, sakitnya hanya beberapa hari sampai beberapa minggu.
- Kronis, rasa sakit berlanjut lebih lama dari tiga bulan
Umumnya sakit pinggang tidak membahayakan jiwa seseorang. Akan tetapi jika Anda mengalami sakit pinggang kronis atau yang timbul berulang-ulang, sebaiknya berkonsultasilah ke dokter. Tumor tulang belakang, infeksi, retak pada tulang, rusaknya saraf, osteoporosis, radang sendi, atau sakit yang disebabkan oleh organ lain seperti ginjal bisa menjadi penyebab.
Faktor-faktor yang bisa menyebabkan sakit pinggang:
1. Penggunaan otot pinggang yang berlebihan
2. Otot yang tegang
3. Cedera pada otot atau ligamen yang menyokong tulang belakang
4. Penyakit atau kelainan tulang belakang
5. Usia lanjut yang menyebabkan degenerasi diskus tulang belakang
6. Pernah cedera tulang belakang sebelumnya
7. Pekerjaan yang menuntut fisik yang memerlukan pembungkukan dan pengangkatan yang berulang atau posisi duduk dan berdiri yang lama.
8. Kegemukan
9. Postur yang jelek
10. Tidur di kasur yang lembek
11. Olahraga yang harus memutar bagian pinggang seperti golf
12. Penyakit tulang atau sendi (seperti osteoporosis dan radang sendi)
13. Penyakit infeksi (seperti meningitis tulang belakang)
14. Kehamilan
Intensitas sakit pinggang bervariasi mulai dari sakit yang hanya sedikit yang tidak begitu terasa sampai sakit yang tak tertahankan. Rasa sakit ini bisa timbul secara tiba-tiba tanpa peringatan atau muncul secara perlahan-lahan.
Sakit pinggang tidak selalu menjalar ke bagian kaki. Rasa sakit yang bersifat lokal biasa disebut pegal, tegang, nyeri, perasaan otot yang berdenyut atau tertarik. Biasanya rasa sakit ini akan lebih parah kalau yang bersangkutan membungkuk, duduk, jalan atau berdiri terlau lama di posisi yang sama.
Jika rasa sakitnya berasal dari saraf yang tertekan akibat 'herniated disc' atau HNP, maka yang bersangkutan akan merasa sakit yang ringan di bagian panggul atau bagian dari kaki, atau perasaan kesemutan di bagian-bagian ini. Rasa sakit akan bertambah parah pada saat bersin atau batuk. Biasanya rasa sakit ini terjadi pada satu kaki, tetapi bisa menjalar ke dua kaki jika diskus menekan saraf yang berakar ke kedua kaki.
Pengobatan untuk sakit pinggang:
1. Olahraga yang benar
2. Istirahat
3. Terapi panas dan dingin
4. Latihan postur tubuh
5. Turunkan berat badan
6. Kurangi stres dan latihan untuk rileks
7. Obat
8. Manipulasi tulang belakang
Dijelaskan Tak, untuk sakit pinggang yang parah, kadang-kadang diperlukan tindakan operasi seperti:
1. Nucleoplasty
Nucleoplasty adalah prosedur dengan memakai jarum di mana kateter radiofrekuensi dimasukkan ke diskus yang rusak. Dengan memakai energi radiofrekuensi, jaringan diskus akan luluh sehingga diskus yang tadinya menekan saraf menjadi menyusut. Dengan demikian rasa sakit akibat saraf yang tertekan itu akan hilang atau berkurang. Prosedur ini hanya memakan waktu 1-2 jam sehingga pasien dapat pulang pada hari yang sama.
2. Lumbar Spinal Fusion
Operasi ini dianjurkan untuk 'slipped disc' yang sudah berulang, degenerasi diskus yang parah atau keretakan di tulang belakang. Operasi ini dirancang untuk menghentikan gerakan bagian tulang belakang yang cedera, mengurangi sakit yang berasal dari sambungan tulang.
Operasi ini dapat dilakukan dengan cara sayatan minimal. Dokter akan memutuskan untuk memakai titanium metal screws atau 'cage' (silinder tulang) yang akan dimasukkan ke dalam ruang diskus yang sebelumnya sudah dikeluarkan dengan teknik minimal invasif. 'Metal cage' ini akan diisi dengan jaringan tulang pasien sendiri dari bagian pelvis atau tailbone. Jaringan tulang inilah yang akan digunakan untuk proses fusi tulang di bagian tersebut.
3. Artificial Disc Replacement
Sebelum operasi untuk mengganti diskus yang rusak, dokter akan melakukan diskografi. Sejenis cairan untuk radiologi akan disuntik ke bagian tengah diskus untuk mengetahui tingkat kerusakan diskus tersebut. Reaksi pasien juga akan membantu untuk mengetahui diskus mana yang menyebabkan rasa sakit.
Dengan menggunakan sinar x secara bersamaan, diskus lama yang rusak akan diangkat secara keseluruhan sehingga saraf terbebas, selanjutnya dimasukkan diskus buatan yang terbuat dari kombinasi metal (Titanium atau kobalt/krom) dan plastik.
4. Dynamic Stabilisation
Dengan cara ini tulang belakang akan dipasang 'Spacer' di antara bagian 'Spinous Process' tulang belakang atau sekrup vertebra disambung dengan batang yang fleksibel. Cara ini tidak akan menyatukan atau mengunci segmen tulang belakang secara total sehingga mempertahankan fleksibilitas.
Alat Dynamic Stabilisation yang dipasang ini ikut membantu menahan beban di bagian tulang belakang yang dipasang dan juga mencegah pergerakan yang berlebihan di bagian itu. Prosedur ini memberikan alternatif lain selain Spinal Fusion.
Sumber : Nurvita Indarini - detikHealth
By Dommy Asyar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar