Dommy asyar Headline Animator
Sabtu, 03 November 2012
Manfaat Cabe Rawit Untuk Kesehatan
Kasiat Dari Buah Cabe Rawit
Cabe rawit kadang ditanam orang di pekarangan sebagai tanaman sayur atau tumbuh liar di tegalan dan tanah kosong yang telantar. Tanaman budidaya ini berasal dari daerah Amerika tropis, lebih suka tumbuh di daerah kering, serta ditemukan pada ketinggian 0,5-1.250 m di atas permukaan laut.
Berdasarkan teori pengobatan Traditional Chinese Medicine (TCM), tanaman bernama Cina La jiao ini mempunyai rasa pedas, sifatnya panas, dan masuk dalam meridian jantung dan pankreas.
Menurut Dr Budi Sugiarto Widjaja, TCM, dari Klinik Beijing, Jakarta, cabe rawit merah berkhasiat sebagai tonik dan stimulan kuat untuk jantung dan aliran darah, juga obat rematik. Gilingan cabai rawit dapat menghancurkan bekuan darah (antikoagulan) dan mengatasi gangguan rematik dan radang beku. Cabai rawit bisa meningkatkan nafsu makan (stomakik), perangsang kulit, peluruh kentut (karminatif), serta peluruh keringat (diaforetik), air liur, dan air kencing (diuretik).
Mengandung Antioksidan
Menurut Dr Setiawan Dalimartha, anggota Sentra Pengembangan dan Penerapan Pengobatan Tradisional (SP3T) DKI Jakarta, di dalam buah cabai rawit terkandung kapsaisin, kapsantin, karotenoid, alkaloid atsiri, resin, minyak menguap, serta vitamin A dan C. Kapsaisin memberikan rasa pedas pada cabai, berkhasiat melancarkan aliran darah serta sebagai pemati rasa kulit.
Biji tanaman bernama daerah lombok jempling (Madura), cabe rawit (Jawa), leudeu jarum (Gayo), rica halus (Manado), metrek wakfoh (Papua) ini, kata Dr Setiawan, mengandung solanine, solamidine, solamargine, solasodine, solasomine, dan steroid saponin (kapsisidin). Kandungan terakhir ini berkhasiat sebagai antibiotik.
Saat disantap, rasa pedas di lidah dapat menimbulkan rangsangan ke otak untuk mengeluarkan endorfin (opiate endogen). Hasilnya, rasa sakit hilang dan timbul perasaan lebih sehat. Pada sistem reproduksi, sifatnya yang panas dapat mengurangi rasa tegang dan sakit akibat sirkulasi darah yang buruk.
Salah satu hasil penelitian, kata Dr Setiawan, cabai rawit diketahui memiliki khasiat mengurangi terjadinya penggumpalan darah (trombosis) dan menurunkan kadar kolestrol. Satu hal lagi, banyaknya kandungan zat antioksidan (seperti vitamin C dan betakaroten), dapat digunakan untuk mengatasi ketidaksuburan (infertilitas), afrodisiak, dan memperlambat proses penuaan.
Masalahnya, tidak setiap orang boleh mengonsumsi cabai rawit secara berlebihan. Pengidap sakit tenggorokan, sakit mata, dan penderita gangguan saluran pencernaan, kata Dr Setiawan, tidak dianjurkan mengonsumsi cabai rawit.
Dr Setiawan menambahkan, cabai rawit indikasinya digunakan untuk menambah nafsu makan, menormalkan kembali kaki dan tangan yang lemas, melegakan rasa hidung tersumbat pada sinusitis, mengurangi batuk berdahak, dan meredakan migrain.
Empat Resep Ramuan La Jiao
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mendapatkan khasiat cabai rawit. Bisa dengan cara merebusnya atau dibuat bubuk dan pil. Untuk pemakaian luar, cukup dengan merebusnya, lalu uapnya dipakai memanaskan bagian tubuh yang sakit.
Cara lain, kata Dr Setiawan, dengan menggiling cabai rawit hingga halus, kemudian membalurkannya di bagian yang sakit. Cara terakhir ini bisa digunakan untuk gangguan rematik dan frostbite (jari nyeri karena kedinginan). Daunnya bisa digiling untuk dibalurkan di daerah yang sakit guna mengatasi sakit perut dan bisul.
Berikut empat resep yang ditawarkan Dr Setiawan:
1. Rematik
Bahan: 15 cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih, 1 jeruk nipis
Pemakaian: Cabai rawit digiling hingga halus, jeruk nipis dibelah dua, ambil airnya. Campur gilingan cabai, kapur sirih, dan perasan jeruk nipis, aduk hingga rata. Balurkan ramuan tersebut pada bagian tubuh yang sakit. Lakukan hingga penyakit sembuh.
2. Sakit perut
Bahan: 15 gr daun muda cabai rawit, 1/2 sendok teh kapur sirih
Pemakaian: Cuci bersih daun cabai, giling hingga halus. Tambahkan kapur sirih, aduk hingga rata. Balurkan ramuan pada bagian perut yang sakit. Lakukan pengobatan 1-2 kali saja.
3. Kaki dan tangan lemas (lumpuh)
Bahan: 2 bonggol akar cabai rawit, 15 pasang cakar ayam, 60 gr kacang tanah, 6 butir hungcao
Pemakaian: Bersihkan semua bahan, lalu potong-potong seperlunya. Tambahkan air dan arak sama banyaknya hingga bahan-bahan terendam kira-kira 1 cm di atasnya. Ramuan tersebut dimasak dengan cara ditim. Setelah dingin, saring airnya, minum sehari dua kali, masing-masing setengah dari ramuan tersebut.
Infobaru.net – Para peneliti dari Los Angeles Center for Human Nutrition, universitas California, AS menyebutkan bahwa hasil pendahuluan dari sebuah penelitian kecil menemukan bahwa zat yang terkandung didalam cabe yang memberi rasa pedas yaitu kapsicin, ternyata tidak hanya membuat kita berkeringat saat menyantap makanan pedas, tetapi juga membuat tubuh mengeluarkan lebih banyak energi.
Penelitian mengenai dampak manfaat cabe untuk kesehatan terhadap konsumsi energi, di presentasikan minggu ini pada konfrensi Experimental Biology di California, AS. Para partisipan yang terdiri dari 35 orang pria & wanita mengkonsumsi minuman berkalori rendah sebagai pengganti makan selama 1 bulan.
Kemudian para peserta dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu kelompok kontrol yang diberi pil berisi kapsicin yang tidak terlalu pedas atau disebut juga dengan dihydrocapsiate (DCT) dengan 2 kadar yang berbeda, sedangkan kelompok yang satu lagi menjadi kelompok placebo.
Para peneliti mengukur berat badan & massa lemak dari setiap partisipan, serta mengukur berapa cepat mereka membakar energi setelah mengkonsumsi makanan contoh tunggal. Mereka menemukan bahwa para partisipan yang mengkonsumsi DCT pada kedua kadar,
membakar energi lebih besar dibandingkan mereka pada kelompok placebo. Serta mereka yang mengkonsumsi DCT pada kadar yang lebih tinggi membakar energi hampir 2 kali lipat dibandingkan mereka yang mengkonsumsi placebo. Yang lebih penting lagi, para peneliti mencatat bahwa mereka yang mengkonsumsi pil berisi zat pedas tersebut membakar lemak lebih besar dibandingkan mereka yang mengkonsumsi placebo.
Meskipun baru berupa penelitian awal, para peneliti menemukan bahwa DCT seperti halnya kapsicin dapat meningkatkan tubuh untuk membakar energi & membantu meningkatkan metabolisme. Meskipun mereka mengakui bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan serta hasil penelitian terbatas atas analisa satu kali & dapat berbeda pada penelitian lebih lanjut, tetapi mereka mengemukakan bahwa hasil tersebut menjanjikan, terutama pada orang yang gemar untuk mengkonsumsi cabe/makanan pedas...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar